1.Pengertian
Filsafat
dan
Filsafat
Pancasila
Pengertian
Filsafat
§Istilah
‘filsafat’
secara
etimologis
merupakan
padanan
kata falsafah
(Arab) dan
philosophy
(Inggris)
yang berasal
dari
bahasa
Yunani
filosofia (philosophia).
§Kata
philosophia
merupakan
kata majemuk
yang terususun
dari
kata philos atau
philein
yang berarti
kekasih,
sahabat,
mencintai
dan
kata sophia
yang berarti
kebijaksanaan,
hikmat,
kearifan,
pengetahuan.
§Dengan
demikian
philosophia
secara
harafiah
berarti
mencintai
kebijaksanaan,
mencintai
hikmat
atau
mencintai
pengetahuan.
§Ada
dua
pengertian
filsafat,
yaitu:
Filsafat
dalam
arti
proses dan
filsafat
dalam
arti
produk.
Filsafat
sebagai
ilmu
atau
metode
dan
filsafat
sebagai
pandangan
hidup
Filsafat
dalam
arti
teoritis
dan
filsafat
dalam
arti
praktis.
Pengertian
Filsafat Pancasila
Filsafat
Pancasila
dapat
didefinisikan
secara
ringkas
sebagai
refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasilasebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok
pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
§Pancasila
dikatakan
sebahai
filsafat,
karena
Pancasila
merupakan
hasil
permenungan
jiwa
yang mendalam
yang dilakukan
oleh
the faounding father
kita,
yang dituangkan
dalam
suatu
sistem
(Ruslan
Abdul Gani).
§Filsafat
Pancasila
memberi
pengetahuan
dan
penngertian
ilmiah
yaitu
tentang
hakikat
dari
Pancasla
(Notonagoro).
2.Pancasila
sebagai
suatu
sistem
filsafat
21.Ontologi
Pancasila
22.Epistemologi
Pancasila
23.Aksiologi
Pancasila
Wawasan
filsafat
meliputi
bidang
atau
aspek
penyelidikan
ontologi,
epistemologi,
dan
aksiologi.
Ketiga
bidang
tersebut
dapat
dianggap
mencakup
kesemestaan.
1.Landasan Ontologis Pancasila
Ontologi,
menurut
Aristoteles
adalah
ilmu
yang meyelidiki
hakikat sesuatu
atau
tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan
disamakan
artinya
dengan
metafisika
>Bidang
ontologi
menyelidiki
tentang
makna
yang ada
(eksistensi
dan
keberadaan)
manusia,
benda,
alam
semesta
(kosmologi),
metafisika.
>Dasar ontologis
Pancasila
pada
hakikatnya
adalah
manusia,
yang memiliki
hakikat
mutlak
yaitu
monopluralis,
atau
monodualis, karena
itu
juga
disebut
sebagai
dasar
antropologis. Subyek
pendukung
pokok
dari
sila-sila
Pancasila
adalah
manusia
2.Landasan Epistemologis Pancasila
Epistemologi
adalah
cabang
filsafat yang menyelidiki
asal,
syarat,
susunan,
metode,
dan
validitas
ilmu
pengetahuan
>Epistemologi
meneliti
sumber
pengetahuan,
proses dan
syarat
terjadinya
pengetahuan,
batas
dan
validitas
ilmu
pengetahuan
>Secara
epistemologis
kajian
Pancasila
sebagai
filsafat
dimaksudkan
sebagai
upaya
untuk
mencari
hakikat
Pancasila
sebagai
suatu
sistem
pengetahuan.
3.Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi
adalah
teori
nilai,
yaitu
sesuatu
yang diinginkan,
disukai
atau
yang baik.
Bidang
yang
diselidiki
adalah
hakikat
nilai,
kriteria
nilai,
dan
kedudukan
metafisika
suatu
nilai.
§Dalam
filsafat
Pancasila,
disebutkan
ada
tiga
tingkatan
nilai,
yaitu
nilai
dasar,
nilai
instrumental, dan
nilai
praktis.
Nilai dasar, adalah
asas-asas
yang kita
terima
sebagai
dalil
yang bersifat
mutlak,
sebagai
sesuatu
yang benar
atau
tidak
perlu
dipertanyakan
lagi.
Nilai-nilai
dasar
dari
Pancasila
adalah
nilai
ketuhanan,
nilai
kemanusiaan,
nilai
persatuan,
nilai
kerakyatan,
dan
nilai
keadilan.
Nilai instrumental,
adalah
nilai
yang berbentuk
norma
sosial
dan
norma
hukum
yang selanjutnya
akan
terkristalisasi
dalam
peraturan
dan
mekanisme
lembaga-lembaga
negara.
Nilai praksis, adalah
nilai
yang sesungguhnya
kita
laksanakan
dalam
kenyataan.
Nilai
ini
merupakan
batu
ujian
apakah
nilai
dasar
dan
nilai
instrumental itu
benar-benar
hidup
dalam
masyarakat
sumber : http://arynatalina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0